Jumat, 29 Oktober 2010

Arti Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda mengingatkan kita semua bahwa Indonesia ini adalah milik kita bersama, tidak peduli dari kalangan agama atau suku yang mana pun, atau dari kalangan aliran politik yang bagaimana pun. Sumpah Pemuda telah mengikrarkan bahwa kita adalah satu bangsa, satu tanah air dan satu bahasa.

Sumpah Pemuda pula yang mengingatkan bahwa kita dibangun atas pondasi perbedaan baik agama, suku, kebudayaan, kepulauan dan beragam latar belakang perbedaan.
Sumpah Pemuda adalah komitmen kebangsaan yang membuka cakrawala baru menuju pada kemerdekaan.

Dengan Sumpah Pemuda semua perjuangan yang bersifat kedaerahan, sendiri-sendiri disatukan dalam sebuah paham kebangsaan. Dan tonggak penting itu amat berarti dalam Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Dapat dibayangkan ketika proklamasi diucapkan tanpa komitmen penting membangun sebuah rumah bangsa yang besar bernama: Indonesia. Tugas para pemimpin bangsa pun menjadi lebih ringan dengan adanya deklarasi Sumpah Pemuda.

Dengan Sumpah Pemuda, para pendiri bangsa hendak meyakinkan generasi penerusnya bahwa perbedaan yang dimiliki bangsa ini adalah kekuatan dahsyat untuk mengusir penjajah. Sumpah Pemuda menegaskan ikrar kebangsaan bermuara pada kemerdekaan bangsa. Inspirasi penting Sumpah Pemuda menegaskan perjuangan bernuansa kedaerahan yang terpecah belah tidak akan mampu membulatkan tekad mengusir penjajah.

Untuk pertama kalinya perjuangan yang bersifat etnis kedaerahan menjadi perjuangan kebangsaaan. Dengan demikian Sumpah Pemuda sejatinya pengorbanan para pendiri bangsa yang berani menyingkirkan semua aliran kesukuan, keagamaan, aliran politik ke dalam bingkai satu nusa satu bangsa dan satu bahasa.

Pada titik ini keteladanan para pendiri bangsa relevan digemakan kembali. Ketika bangsa mulai terdapat gejala retak karena korupsi, lemahnya integrasi dan konflik bernuansa etnis keagamaan pengorbanan para pendiri bangsa adalah contoh kuat.

Kini, di era reformasi ketika semangat kejuangan pemuda layak digugat dan dipertanyakan pengorbanan para pendiri bangsa menemukan relevansinya. Ketika perbedaan atas nama suku, agama dan ras ditonjolkan bahkan dijual untuk komoditas politik kekuasaan.

Ketika perbedaan atas nama agama, etnis semakin ditonjolkan, ketika kekerasan atas nama agama kian berjangkit serta perbedaan kesukuan kian menganga semangat patriotisme kepemudaan layak digelorakan kembali. Pada saat semangat Sumpah Pemuda yang merupakan pengorbanan para pendiri bangsa terasa pudar maknanya kita membutuhkan perekat persatuan dan kebangsaan yang mampu menyatukan dari beragam perbedaan.

Sumpah Pemuda hanya bisa betul-betul dihayati atau dipatuhi, kalau semua merasa mendapat perlakuan yang adil. Sumpah Pemuda hanya bisa betul-betul diakui atau ditaati secara bersama dengan sepenuh hati, kalau semua merasa dihargai setara. Adalah pengkhianatan terhadap Sumpah Pemuda, kalau ada golongan yang mau memaksakan secara sewenang-wenang faham keagamaannya atau aliran politiknya.

Sumpah Pemuda mengingatkan kita semua, bahwa di Indonesia tidak boleh ada golongan yang merasa ditindas, dianaktirikan, dikucilkan, atau diabaikan. Sumpah Pemuda harus melahirkan keadilan bagi semua dan tidak ada perbedaan. Sekarang ini, setelah bangsa kita sudah merdeka, Sumpah Pemuda masih menjadi perekat yang ampuh menyatukan segala macam perbedaan.

Sumpah Pemuda adalah inspirasi amat penting para pendiri bangsa mau berkorban untuk masa depan bangsa. Loyalitas sebagai warga bangsa perlu terus ditumbuhsuburkan, Dengan semangat dan jiwa asli Sumpah Pemuda yang dicetuskan dalam tahun 1928, kita perlu berusaha bersama-sama untuk menjadikan Indonesia yang berpenduduk 237 juta orang ini sebagai milik kita bersama.

Indonesia adalah untuk semua golongan, yang merupakan berbagai komponen bangsa. Saatnya pengorbanan besar seperti para pemuda itu dinyalakan kembali. Dengan mengibarkan panji-panji Sumpah Pemuda, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila kita perlu berjuang terus bersama-sama demi kepentingan seluruh rakyat, demi kesejahteraan dan kedamaian berbagai golongan suku, keturunan, agama, dan aliran politik.




MARILAH KITA KOBARKAN SUMPAH PEMUDA 

Dalam merenungkan kembali arti penting Sumpah Pemuda, mungkin perlu kita pertanyakan apakah Sumpah Pemuda benar-benar telah dihayati oleh Orde Baru beserta para pendukungnya? Memang, selama Orde Baru ada juga upacara-upacara peringatan. Namun, kebanyakan hanyalah bersifat ritual dan rutine yang tidak ada “api”-nya lagi. Seperti halnya Pancasila, Orde Baru beserta para pendukungnya telah mencabut roh Pancasila yang sebenarnya, atau melecehkannya sehingga menjadi barang busuk. Orde Baru telah memalsu dan menghina Pancasila, dengan membunuh jiwa perjuangan revolusioner Bung Karno. Para pendukung Orde Baru telah memperlacurkan Pancasila, atau, telah memalsukannya selama puluhan tahun. Jelaslah kiranya, bahwa Pancasila tidak bisa dihayati secara penuh dan murni kalau mengkhianati Bung Karno, penciptanya. Dan, justru inilah yang telah dilakukan oleh para pendukung Orde Baru.
Demikian juga halnya dengan Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda adalah kontrak sosial atau kontrak politik bersejarah , yang telah dibuat secara khidmat bersama-sama oleh angkatan muda dari berbagai golongan suku, agama, aliran politik. Perjuangan revolusioner Sarekat Islam, pembrontakan PKI dalam tahun 1926 terhadap kekuasaan kolonial Belanda, perjuangan kaum muda Batak, Aceh, Melayu, Minangkabau, Sunda, Jawa, Bali, Menado, Ambon dan lain-lain suku (ma’af bagi yang tak tersebut di sini) adalah “api” Sumpah Pemuda. Dengan kalimat lain : obor Sumpah Pemuda telah dinyalakan bersama-sama oleh golongan Islam, Katolik, Protestan, nasionalis, sosialis, komunis, humanis, dan lain-lainnya lagi.
Aspek-aspek penting inilah yang harus kita camkan bersama-sama dalam hati kita masing-masing, ketika dewasa ini negara dan bangsa kita sedang menghadapi berbagai krisis. Sebab, kecenderungan-kecenderungan negatif sudah makin terdengar di sana-sini, yang bisa membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita. Sebagai akibat politik pemerintahan Orde Baru, telah muncul permusuhan dan pertentangan suku, agama, dan aliran politik. Sebagian dari golongan reaksioner Islam telah memunculkan isyu-isyu keagamaan dan kesukuan yang berbahaya. Golongan yang menganut faham politik marxis, sosialis atau komunis telah dikucilkan selama puluhan tahun. Pelaksanaan otonomi daerah telah disalahgunakan oleh para oknum korup dan anti-rakyat di banyak daerah.

Tugas kita sekarang menyalakan api Sumpah Pemuda yang nyaris telah padam.

Kamis, 21 Oktober 2010

Keluarga adalah segalanya

 Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang (pendidikan, jaminan hari tua)
5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
 Keluarga sangat berarti di dalam kehidupan kita, karna disaat kita tidak ada teman disaat kita kesusahan keluarga  akan selalu ada untuk kita. Untuk itu cintai dan sayangilah keluarga kita.

Jumat, 15 Oktober 2010

Pengaruh Kebudayaan Barat terhadap Kebudayaan Indonesia

Di jaman globalisai ini,kebudayaan barat telah masuk ke dalam kebudayaan indonesia,ada yang bersifat positif dan juga ada yang bersifat negatif.contoh positif dari kebudayaan barat yaitu budaya on-time, budaya disiplin, budaya to the point, budaya kerja keras, budaya sportif, budaya enggak merokok di tempat umum, percaya diri, dan budaya antri. Contoh dari kebudayaan barat yang negatif yaitu sex bebas, kurang menghargai budaya Indonesia, berkurang nya rasa Nasionalisme, lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, cara berpakaian yaitu dengan berpakaian yang terbuka.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek dan tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena kebudayaan barat menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya genk motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menggangu keamanan masyarakat. Lebih banyak pengaruh negatif di banding pengaruh positif dari kebudayaan barat terhadap nilai nasionalisme.
Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif dari kebudayaan barat terhadap nasionalisme:
1.Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misalnya semangat mencintai produk dalam negeri.
2.Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila
3.Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama
4.Selektif tehadap pengaruh kebudayaan barat di bidang ideologi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh kebudayaan barat yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap kebudayaan Indonesia. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa.

Senin, 04 Oktober 2010

MANUSIA

Assalamualaikum Wr Wb.
Perkenalkan nama saya adalah Andhika Saputra, saya lahir di Bekasi tepat pada tanggal 7 july 1992. Saya anak pertama dari tiga bersaudara, saya memiliki dua orang adik perempuan. Adik saya yang pertama bernama Putri Sukmawati yang sekarang duduk di bangku kelas enam SD, adik saya yang kedua bernama Amelia Fitri Adhani yang sekarang baru masuk sekolah Taman Kanak-kanak. Mereka masing-masing berumur 11 tahun dan 5 tahun. Saya tinggal di kampung crewet sejak saya lahir sampai sekarang. Saya adalah anak dari Urip Mulyadi dan Ade Ismawati, ayah saya berasal Subang dan ibu saya berasal dari Jakarta. 
Sejak ayah dan ibu saya menikah keluarga kami menetap di Bekasi, sewaktu SD saya bersekolah di SDN. Bekasi Jaya Indah IX. Lalu saya melanjutkan kejenjang sekolah menengah pertama di SMPN 18 Bekasi, setelah lulus dari sana saya melanjutkan ke SMA ANANDA BEKASI. Dan akhrinya saya memutuskan untuk masuk Universitas Gunadarma Fakultas Teknik Informatika.
Sewaktu saya menemani ayah saya bertugas yang notabene pekerjaan nya adalah seorang polisi, saya melihat kejadian yang tidak bisa dilupakan. ketika itu saya melihat ayah sedang mengejar seorang buronan bandar narkoba dengan menggunakan sepeda motor, saat ayah saya sudah mendekati nya tiba-tiba saya terkejut melihat ia menabrakan sepeda motor nya ke arah si buronan tersebut sehingga membuat nya terjatuh. Sungguh saya terkejut ketika melihat sosok ayah yang sangat gagah berani meringkus buronan tersebut. Sejak saat itu saya sadar bahwa begitu berat nya pekerjaan ayah serta resiko nya yang dapat membahayakan nyawa nya sendiri, saya sangat bangga dengan ayah saya.
Ketika saya belajar tentang kehidupan dan saya dapat menyimpulkan bahwa kehidupan itu tidak lah trlalu rumit dan tidak juga terlalu mudah, karena di dalam kehidupan pasti kita akan mendapatkan sebuah masalah tapi di balik sebuah masalah pasti ada jalan keluar nya. Jika kita tidak mau berusaha maka kesulitan lah yang akan kita temukan tapi jika kita mau berusaha pasti akan selalu ada kemudahan, itulah yang dinama kan dinamika kehidupan dimana manusia harus berjuang untuk meraih kesuksesan. Karna hidup itu adalah perjuangan.