Tema kita yaitu Membuat Logo Apple.
Tutorial kali ini saya mencoba membuat logo apple dengan
gradasi-gradasi sederhana, transperancy dan beberapa tools yang lain,
perlu diketahui, disini kita tidak mementingkan hasilnya, tapi
bagaimana mengembangkan tehnik dasar untuk membuat logo yang sedikit sulit. Ada beberapa langkah yang memang harus saya Skip karena sudah ada pada koleksi tutorial
sebelumnya di ilmugrafis.com juga dan karena saya tidak mau
memperpanjang dan memperlebar tutorial ini karena mengulang-ulang
langkah yang sudah tertutorialkan, bukan begitu? Jadi mohon bagi yang
benar-benar belum mengenal tools Corel, silahkan pelajari dan kenali
tools dari dasar pada Coreldraw Dasar.
Langkah-langkahnya :
1.
Buka corel seperti biasanya lalau tekan Ctrl+N
2.
Buat garis tegak lurus dengan menggunakan Bezier Tools, garis ini yang akan kita jadikan mirror.
3.
Lalu buat bentuk seperti dibawah ini dengan menggunakan Bezier Tools lagi.
Perhatikan bidang yang beroutline merah, dan yang hitam adalah Mirror
yang tadi kita buat pertama kali. Setelah anda buat bangun seperti itu,
lalu klik Shape Tool, kemuadian seleksi semua node yang terlihat pada
bangun beroutline merah, klik convert to curve(ini yang saya maksud
skip, ditutorial sebelumnya telah ada penjelasan untuk langkah ini,
mohon dibaca!) kemudian sesuaikan curvenya menjadi seperti gambar
dibawah ini.
4.
Kemudian klik Smart Fill Tool
Setelah itu klik pada bagian dalam object beroutline merah, maka akan jadi seperti ini
Lalu copy mirror bagian yang berwarna biru gelap diatas
Seleksi kedua object diatas lalau Klik Weld (Cara inipun sudah pernah
ada di ilmugrafis.com, jadi mohon kesabarannya untuk bisa)
5.
Kemudian buat lingkaran seperti pada gambar dibawah ini
Seleksi lingkaran outline merah >> Tekan Shift (Tahan) >>
Klik object berwarna biru >> Klik Trim (Trim Tools sebelumnya
telah saya jelaskan juga di tutorial lain.) lalu warnai dengan warna
Biru Cerah (light blue) maka akan menjadi seperi ini
6. Kemudian mari kita buat daun untuk apple ini, Klik Bezier tools lalu
buat object diatas apple sebelah kanan seperti pada gambar dibawah
ini.
Dengan menggunakan Shape Tool, ubah object outline merah diatas menjadi seperti gambar dibawah ini
Warnai dengan Light Blue seperti object pertama.
7.
Langkah selanjutnya adalah membuat gradasi-gradasi yang telah saya
singgung diatas tadi. Pertama kita akan mewarnai object applenya,
buat copy lalu perkecil didalam object apple tersebut, perhatikan
outline merah apda gambar dibawah ini
Lalu warnai dengan warna putih, kemudian klik Transperancy Tool, klik
warna putih lalu transperancykan dari bawah ketas, seperti pada gambar
dibawah ini
Saya kira sayapun tidak harus menjelaskan tentang transperancy tool karena memang di tutorial lain sudah pernah dibahas.
8.
Klik Bezier Tool lalu buat garis seperti pada gambar dibawah ini
Lalu dengan shape tool ubah menjadi seperti pada object kanan pada
gambar diatas. Klik Smart Fill Tool, klik diatas Outline merah, maka
akan menjadi seperti pada gambar dibawah ini.
Lalu beri warna putih kemudian Transperacykan dengan arah kebalikan dari yang pertama, perhatikan gambar diatas.
9.
Setengah jadi, mari kita gradasi daun dari Apple ini. Perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar 1, buatlah Copy seperti yang kita lakukan diatas tadi, gambar 2,
warnai dengan putih lalu Transperancykan seperti gambar 3. Selanjutnya
Klik Bezier Tools lalu buat garis, perhatikan kembali gambar dibawah
ini.
Gambar diatas sudah cukup menjelaskan, karena langkahnya sama seperti apa kita lakukan pada object pertama tadi.
10.
Jika kita lihat secara keseluruhan, ini sudah jadi, tapi mari kita
buat variasi. Seleksi kedua background object yang berwarna biru
tadi (Apple dan daun) Object lalu tekan Ctrl+G kemudian Ctrl+F9
(Contour) lalu set seperti pada gambar dibawah ini
Klik Apply lalu sudah, jadi tinggal bagaimana kita mengkreasikannya, seperti yang saya buat dibawah ini.
Rabu, 24 Oktober 2012
Rabu, 10 Oktober 2012
Sejarah Perkembangan Desain Grafis
Desain Grafis merupakan suatu seni dan sekaligus sebuah komunikasi visual yang penyampainnya dilakukan melalui media berupa karya visual teks, gambar, dan video baik itu satu dimensi, dua dimensi ataupun tiga dimensi. Desain sendiri memiliki arti yang sangat luas, tapi secara keseluruhan desain bisa di artikan sebagai sebuah karya imajinasi manusia. Sedangkan grafis merupakan jenis sebuah hasil karya berupa gabungan garis-garis yang membentuk coretan yang memiliki sebuah arti atau makna.
Sejarah perkembangan Desain Grafis
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan lain-lain). Belum ada yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai media komunikasi.
Pada manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis. Lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.
Dari informasi yang saya temukan, desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa. Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut “Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”
Johannes Gutenberg (1398-1468)
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”. Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene.
Pada saat ini perkembangan teknologi desain grafis sudah sangat maju dengan adanya peralatan dan media digital yang serba canggih. Sesorang tidak harus pandai dalam seni melukis untuk bisa membuat sebuahkarya desain grafis. Misalnya dengan media komputer, manusia bisa membuat sebuah hasil karya desain grafis dengan mudah dan sekaligus bisa langsung mencetaknya mulai dari ukuran yang paling kecil hingga super besar dengan mesin cetak yang canggih. Dengan berbagai software editor desain, juga semakin memudahkan manusia. Apalagi software dengan fasilitas drag and drop, membuatnya lebih mudah untuk membuat sebuah desain. Perkembangan teknologi sudah tidak dapat dibendung lagi, alhasil tiap detik selalu ada perubahan-perubahan di bidang teknologi tersebut. Untuk setiap saat mengikuti perkembangannya, kita sangat sulit. Tapi setidaknya kita tahu bahwa teknologi peralatan-peralatan moder serba canggih sudah sangat berkembang pesat. Namun semua itu juga perlu di imbangi dengan SDM yang baik. Baik dalam membuat, menyampaikan, dan tujuan dari sebuah karya desain grafis.
Secara umum program desain grafis terdiri dari 2 macam, yaitu Berbasis vector, Berbasis bitmap (raster).
Software | Keterangan |
CorelDraw | Berbasis Vektor |
Freehand | Berbasis Vektor |
Adobe Illustrator | Berbasis Vektor |
Paint | Berbasis Raster (bitmap) |
Adobe Photoshop | Berbasis Raster (bitmap) |
Gimp | Berbasis Raster (bitmap) |
Sedangkan ditinjau dari aspek dimensi, desain di bagi menjadi yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi. Di atas hanya beberapa contoh, lainnya masih banyak lagi. Sekian informasi yang bisa saya sampaikan, bila ada kurang lebihnya, mohon di jadikan manfaat untuk saling melengkapi karena tidak ada kesempuranaan bagi kita.
sumber
Langganan:
Postingan (Atom)